Saturday, October 29, 2022

Perjalanan Berbagi dan Berkolaborasi dengan MGMP Bahasa Inggris Kab.Bungo

 Perjalanan Pamungkas yang membuka pola pikir saya terhadap konsep berbagi dan berkolaborasi

            Kegiatan ini merupakan kegiatan pamungkas yang seharusnya saya laksanakan pada hari Jum’at. Akan tetapi akhirnya bisa saya laksanakan pada hari Sabtu, 29 Oktober 2022. Perjalanan terakhir dalam kegiatan ini namun bukan akhir dari kegiatan berbagi dan berkolaborasi.

            Ya, saya bertekad untuk terus berbagi karena saya merasakan hal yang luar biasa terjadi pada pola pikir saya selama ini. Selama ini saya merasa orang merasa terganggu jika saya ajak untuk berbagi, saya merasa orang tidak suka dengan kegiatan saya yang terlihat menyibukkan dan saya kira orang akan menyepelekan kegiatan yang saya tawarkan. Namun setelah selama lima hari saya berbagi dan berkolaborasi baik secara tatap muka atau pun tatap maya, ternyata mereka membutuhkan orang lain untuk menggerakkan, berbagi dan berkolaborasi. Itulah yang saya rasakan pada hari terakhir ini.

            Awalnya saya mendapatkan kendala dalam menyesuaikan jadwal dengan Ketua MGMP Bahasa Inggris Kabupaten Bungo yaitu Ibu Nur Afni Isnaini, S.Pd karena beliau juga ada kegiatan pada sabtu siang, akhirnya saya memundurkan kegiatan menjadi sabtu malam pukul 19.00 – 20.00 wib. Pada kegiatan ini saya juga menggandeng Duta Rumah Belajar Tahun 2021 yaitu Ibu Rika Apriani, M.Pd untuk pengenalan Rumah Belajar dan SRB Gorontalo yaitu Ibu Thahira.

            Setelah menyesuaikan waktu dengan Bu Afni dan Bu Thahirah saya membuat flyer dan menyebarkannya ke semua grup. Pada saatnya mulai, saya kembali mengirim pesan kepada rekan-rekan untuk dapat bergabung dalam pertemuan virtual yang saya adakan.

 

poster kegiatan

Akhir dari kegiatan ini adalah Awal bagi saya untuk terus berbagi dan berkolaborasi

            Setelah semua masuk kedalam room, saya pun bertindak sebagai moderator dan membuka kegiatan yang diawali dengan Pembukaan oleh Ketua MGMP Bahasa Inggris Kabupaten Bungo sekaligus memberikan motivasi, lalu materi perkenalan Rumah Belajar yang disampaikan oleh Bu Rika dan kemudian dilanjutkan dengan Tanya jawab dan foto bersama. Setelah itu presentasi berikutnya disampaikan oleh Ibu Thahirah yaitu tentang pemanfaatan Laboratorium Maya dan langsung dibuka sesi Tanya jawab. Presenter terakhir adalah saya sendiri yang menyampaiakn pemanfaatan perangkat ajar dan video pembelajaran dalam inovasi pembelajaran berbasis TIK. Seperti pada presentasi sebelum-sebelumnya, saya menyampaikan latar belakang masalah dan tujuan mengapa saya memanfaatkan perangkat ajar dan video pembelajaran di dalam kelas saya hingga proses pembelajaran.

            Kegiatan dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab dan kuis. Setelah kegiatan berkahir ternyata beberapa rekan komunitas MGMP Bahasa Inggris termasuk Ibu Ketua belum juga keluar dari room, kami berbincang-bincang untuk melanjutkan kegiatan komunitas agar kembali aktif, saatu hal yang membuat saya terharu adalah statement ibu ketua yang merasa tergerak untuk kembali mengaktifkan komunitas kami. Hal ini merupakan suatu pencapaian yang luar biasa bagi saya karena dampak serta pengaruh menggerakkan orang lain dengan berbagi dan berkolaborasi sangat besar.


foto kegiatan


Vlog Berbagi dan Berkolaborasi dengan MGMP Bahasa Inggris Kabupaten Bungo



Friday, October 28, 2022

Perjalanan Berbagi dan Berkolaborasi dengan SRB Nusantara di Gorontalo

 The Power of Social Media

            Saya merasakan manfaat berbagi melalui media sosial, karena perjalanan saya berbagi dan berkolaborasi bisa sampai ke Provinsi Gorontalo dan bertemu dengan SRB Nusantara yang luar biasa hebat!

            Perjalanan ini dimulai dari saya yang membagikan flyer kegiatan ke semua grup Whatsapp dan telegram yang ada di android saya. Tak berapa lama menyebarkan flyer tiba-tiba saya mendapat pesan dari ibu Thahirah yang ternyata satu grup dengan saya pada pelatihan dua tahun yang lalu, qadarullah beliau mengajak saya berkolaborasi untuk diseminasi pada hari Jum’at 28 Oktober 2022 pukul 18.30 – 20.00 wib, tanpa piker panjang saya pun mengiyakan tawaran beliau.

            Saya pun menanyakan apa yang bisa saya bantu untuk persiapan diseminasi tersebut, dan beliau meminta saya untuk membuat narasi pada flyer dan membuat daftar hadir. Saya pun membantu semampu saya dan membantu menyebarkan flyer kegiatan ke grup yang saya miliki.

            Tak disangka ternayata orang-orang yang akan berkolaborasi dengan saya adalah orang-orang yang hebat luar biasa, seperti Bu Thahirah SRB Gorontalo adalah pengurus komunitas Polaris di Gorontalo, pak Abdul Rahmat SRB Kaltim adalah tim validator Aksi Nyata pada PMM dan Pak Beni SRB DKI Jakarta adalah tim validator Rumah Belajar. Meskipun saya bukan siapa-siapa dan belum menjadi orang hebat, bisa bertemu dan berkolaborasi secara virtual dengan mereka sja sudah membuat saya bangga dan termotivasi untuk terus belajar dan berbagi.

poster kegiatan


SRB Nusantara berbagi dan berkolaborasi

            Kegiatan yang ditunggu-tunggu pun akhirnya datang juga dengan dimulai dengan pembukaan dari Kepala BGP Gorontalo, pemberian semangat dan motivasi dari SRB Gorontalo tahun 2020 dan SRB Jambi tahun 2021. Setelah itu barulah presentasi yang pertama adalah saya sendiri. Saya menyinggung sedikit tentang pemanfaatan Perangkat Ajar dan Video Pembelajaran yang terdapat di sumber Belajar platform Rumah Belajar yang saya manfaatkan dalam pembelajaran di kelas saya. Saya juga menyebutkan latar belakang dan tujuan saya kenapa saya memilih video pembelajaran sebagai media dalam pembelajaran di kelas . Setelah presentasi saya berakhir dilanjutkan dengan presentasi dari pak Abdul Rahmat yang menjelaskan tentang PMM, kemudian disambung presentasi dari Pak Beni tentang asiknya Edugame dan AR di Rumah Belajar dan yang terakhir presentasi dari Bu Thahirah tentang  Laboratorium Maya.

            Rangkaian kegiatan diakhiri dengan Tanya jawab dan ditutup dengan foto bersama. Saya merasa sangat bersyukur mendapatkan pengalaman belajar dari orang-orang hebat melalui pembatik Level 4 ini.

foto SRB Nusantara


Vlog Berbagi dan Berkolaborasi SRB Nusantara di Gorontalo



Thursday, October 27, 2022

Perjalanan Berbagi dan Berkolaborasi dengan Guru-Guru Se-Kabupaten Bungo Bekerja Sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo

Untuk menjangkau Lebih Luas, Harus Menggandeng kekuatan yang juga Lebih Besar

            Rasa pesimis mendera hati saya tatkala saya harus menghadapi struktur pengajuan kegiatan daring ini ke kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo. Saya merasa bukan siapa-siapa ini merasa sedikit insecureakan ditolak dan gagal merencanakan kegiatan Berbagi dan berkolaborasi. Agaknya perasaan saya sedikit terguncang akan hal ini, namun saya berusaha untuk mencoba, minimal sudah mencoba, urusan berhasil atau tidak saya serahkan kepada takdir.

            Pada hari Selasa, 25 Oktober 2022 saya janjian dengan teman saya yang juga sama-sama perwakilan SRB dari Kabupaten Bungo untuk menemui kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bungo untuk menyampaikan maksud dan tujuan kami yaitu bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo pada kegiatan diseminasi berbagi dan berkolaborasi terkait inovasi pembelajaran berbasis TIK. Beliau bernama Bapak Triyono, M.Pd, seorang pemimpin bidang GTK yang menurut saya sangat humble dan sangat terbuka dengan pembelajaran berbasis TIK dan digital sehingga beliau mendukung dan memotivasi kami untuk melanjutkan kegiatan ini. Kamia berencana untuk melaksanakan kegiatan ini pada hari Kamis, 27 Oktober 2022.

            Beliau menyarankan kami untuk membuat surat permohonan agar Bapak Masril, S.Sos., M.E. agar dapat membuka kegiatan diseminasi ini dan memerintahkan setiap sekolah untuk mengutus perwakilan sekolah minimal dua orang untuk menghadiri kegiatan kami. Kami segera mengiyakan usulan tersebut dan membuat surat permohon tersebut dengan melampirkan surat dukungan dari Pusdatin terkait kegiatan diseminasi kami.

            Akan tetapi, surat permohonan kami ditolak, karena tidak memenuhi syarat-syarat surat yang baik dan formatnya kurang tepat. Akhirnya kami kembali pulang kerumah dan kembali mengubah surat permohonan tersebut dan pada keesokan harinya dikirim kembali ke kantor Dinas. Alhamdulillah surat permohonan kami mendapat disposisi ke Kepala bidang terkait untuk membuka karena Kepala Dinas pada saat yang bersamaan juga harus menghadiri rapat.

            Rasa syukur yang tak terhingga saya ucapkan akhirnya rencana kegiatan ini dipermudah dan dilancarkan. Pada hari Kamis, 27 Oktober 2022 pukul 14.00 kegiatan kami dimulai. Kegiatan dimulai dengan pembukaan dari MC, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia raya, dan dibuka oleh bapak Triyono, M.Pd. Saya pun langsung membuat flyer untuk disebarkan pada kegiatan tersebut.


Poster kegiatan bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo


Akan datang Orang-orang Baik untuk Membantu

            Setelah pembukaan berakhir, Kegiatan dilanjutkan dengan pengenalan Rumah Belajar oleh Duta Rumah Belajar Tahun 2021 yaitu Ibu Rika Apriani, M.Pd dan kemudian dilanjutkan dengan pengenalan Platform Merdeka Mengajar oleh Duta Rumah Belajar Tahun 2020 yaitu Bapak Yusuf Sodhiqin, S.Pd.

            Selanjutnya pemateri berikutnya adalah saya sendiri, saya focus pada Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK dengan memanfaatkan video pembelajaran dari Sumber Belajar dan Perangkat Ajar dari PMM. Saya menyampaikan latar belakang masalah yang mendorong saya untuk menggunakan inovasi pemebelajaran tersebut serta tujuan dan hasil yang memberikan dampak pada peserta didik saya.

            Kegiatan berikutnya adalah paparan materi dari teman saya mengenai pemanfaatan PMM, lalu diakhiri dengan kuis dan foto bersama.

            Setelah melaksanakan kegiatan ini, ada perasaan haru karena seperti yang dikatakan oleh Ibu Rika bahwa “Akan datang orang-orang baik untuk membantu kita”, saya merasakan keajaiban kalimat tersebut dan membuktikannya. Terima kasih orang-orang baik.

Foto Kegiatan dengan Dikbud kab.Bungo

Vlog Berbagi dan Berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bungo



Perjalanan Berbagi dan Berkolaborasi dengan KKG Kecamatan Jujuhan

 Perjalanan yang Kembali Menggerakkan Hati Orang-orang Baik

            Perjalanan hari ini sungguh luarbiasa bagi saya, karena saya merasa banyak orang-orang baik yang datang membantu saya tanpa pamrih. Apalagi baru kali ini saya berbagi dan berkolaborasi dengan Kelompok Kerja Guru SD Se-kecamatan Jujuhan. Semua ini tentunya tidak dapat saya lakukan tanpa bantuan dari kepala Korwil V Jujuhan dan Ketua KKG kecamatan Jujuhan yang langsung pulanag dari Jambi untuk menangani kegiatan saya, Masyaallah ….

            Awalnya saya menemui Kepala Korwil V Jujuhan yaitu Bapak  Jasrima, S.AB., S.Pd mengenai rencana diseminasi saya kemudian beliau mengarahkan saya untuk berkoordinasi dengan Ketua KKG Kecamatan Jujuhan yaitu Bapak Tiki Aqsha, S.Pd. Beliau menginfokan saya bahwa kegiatan KKG biasanya diadakan setiap hari sabtu, namun pada hari tersebut ada kegiatan Mauld Nabi yang dilaksanakan oleh PGRI Kecamatan Jujuhan sehingga tidak memungkinkan dilaksanakan. Akan tetapi saya meminta agar dapat dipindahkan ke hari Kamis, 27 Oktober 2022 pukul 10.00 – 11.30 wib.

            Beliau sempat ragu namun akhirnya setelah berkoordinasi dengan Kepala Korwil V Jujuhan akhirnya Pak Tiki setuku untuk melaksanakan pada hari tersebut. Beliau meminta saya untuk membuat flyer kegiatan dan mengirim kepadanya flyer tersebut agar dapat di teruskan di grup KKG kecamatan Jujuhan. Maka saya pun mendesain flyer tersebut dan segera menyebarnya ke grup dan sosial media saya.

poster kegiatan


            Bapak Tiki juga menanyakan peralatan apa yang saya butuhkan untuk kegiatan tersebut dan dimana lokasinya, saya pun mengatakan bahwa saya membutuhkan infocus dan sebaiknya kegiatan dilaksanakan di UPTD Korwil V Jujuhan agar lebih dekat, meskipun sebenarnya untuk ukuran diseminasi tidak terlalu luas dan Bapak Tiki menyetujui.

            Pada hari dan tanggal yang telah ditentukan sayapun bergegas berangkat ke UPTD Korwil V Jujuhan dengan perlengkapan yang saya bawa ada speaker, laptop, X Banner dan minuman mineral satu dus. Sesampainya di sana, karyawan di UPTD sudah menyiapkan ruangan dan tempat duduk, saya segera mengoneksikan infocus dengan laptop saya. Selagi menunggu Bapak Korwil hadir untuk membuka kegiatan saya berbincang-bincang dengan ketua KKG mengenai susunan acara nanti.

            Pada saat ketua Korwil V datang saya langsung bertindak sebagai moderator dan membuka kegiatan dengan menyampaikan tujuan dari kegiatan hari ini. Kegiatan diawali dengan menyenyikan lagu Indonesia Raya, Pembukaan dari Ketua Korwil V Jujuhan, dan Doa. Lalu kegiatan ini adalah presentasi dari saya mengenai Pengenalan Platform Merdeka Mengajar, Platform Rumah Belajar dan Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK dengan memanfaatkan kedua Platform tersebut.


Pengenalan Platform Merdeka Mengajar dan Rumah Belajar serta Inovsi Pembelajaran berbasis TIK

            Saya memulai presentasi dengan mengenalkan Platform Merdeka Mengajar, tampak guru-guru SD ini sangat antusias dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai PMM. Melalui PMM guru-guru dapat belajar tentang Kurikulum Merdeka, memberikan asesmen, mencari perangkat ajar, mengikuti pelatihan mandiri, belajar bersama komunitas dan menonton video inspirasi. Saya juga memberikan tutorial mencari perangkat ajar bagi guru SD.

            Kemudian saya melanjutkan dengan pengenalan Platform Rumah Belajar dengan menyampaikan fitur-fitur utama seperti Kelas Maya, Sumber Belajar, Bank Soal dan Laboratorium Maya. Sya juga mengkaitkan dengan inovasi pembelajaran berbasis TIK dengan memanfaatkan perangkat ajar pada PMM dan video pembelajaran pada Rumah Belajar, saya juga menyampaikan latar belakang masalah serta tujuan saya memanfaatkan video pembelajaran tersebut dan menunjukkan video presentasi salah seorang murid saya setelah menonton video pembelajaran dan menyampaikannya ke depan kelas.

            Kegiatan diakhiri dengan Tanya jawab dan kuis, beberapa guru yang mendapatkan nilai tertinggi mendapatkan kenang-kenangan sebuah Novelet yang saya tulis untuk mereka dan ditutup dengan Foto Bersama.

            Kegiatan hari ini benar-benar membuka mata saya bahwa masih banyak orang-orang yang peduli terhadap pendidikan dan mendukung serta memotivasi saya untuk terus berbagi. Terima kasih Rekan Guru KKG Kecamatan Jujuhan, semoga apa yang saya sampaikan ini dapat bermanfaat. Amin…

foto kegiatan

Vlog Berbagi dan Berkolaborasi dengan KKG Kecamatan Jujuhan



Wednesday, October 26, 2022

Perjalanan Berbagi dan Berkolaborasi dengan SRB Prov. Jambi

 Penggerak Pendidikan Ekosistem Digital

            Rasa bangga saya rasakan akhirnya tahun ini saya berhasil melaju hingga ke level 4 Pembatik tahun 2022. Bangga bisa bertemu dengan pendidik terbaik yang berasal dari Kabupaten yang ada di Provinsi Jambi dan dapat berbagi dan berkolaborasi sebagai penggerak Pendidikan Ekosistem Digital.

            Pada saat salah seorang rekan mengajak untuk berkolaborasi saya tidak pikir panjang untuk segera mengiyakan bergabung bersama mereka, ada Ibu Era, Ibu Patimah, Ibu Cici, Ibu Dena, Ibu Sukinem, Pak Rahmat, Pak Afdal dan Saya sendiri. Meski kami berasal dari Kabupaten yang berbeda-beda namun tujuan kami satu yaitu ingin berbagi Inovasi Pembelajaran berbasis TIK untuk mewujudkan ekosistem Pembelajaran Digital.

            Persiapan demi persiapan kami lakukan dengan melakukan rapat koordinasi melalui Gmeet, dalam rapat tersebut kami membagi tugas pada kegiatan Diseminasi yang akan dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Oktober 2022 pukul 14.00 – 15.30 Wib. Kebetulan saya kebagian tugas membuat flyer, ibu Era sebagai moderator, Pak rahmat recording dan dokumentasi, Bu Dena sebagai bendaharawan dan sisanya akan membantu pada saat kegiatan berlangsung.

poster kegiatan


            Kegiatan kami akan dibuka langsung Oleh Pak Budi Hartono selaku Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Jambi dan Ibu Rika Apriani sebagai DRB tahun 2021 akan memberikan materi mengenai Pengenalan Rumah belajar.

            Pada pembukaan tersebut Pak Budi mendukung kegiatan kami dan berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan tanpa terbatas waktu dan tempat.

            Saya kebagian untuk Presentasi nomor urut 5 dan saya mempresentasikan pemanfaatan Perangkat ajar dan video pembelajaran dari Rumah Belajar dalam pembelajaran berbasis TIK saya juga menyampaikan latar belakang masalah serta tujuan saya memanfaatkan video pembelajaran tersebut.

            Kegiatan diakhiri dengan kuis dan foto bersama. Saya sangat bangga dan dapat belajar dari SRB kabupaten lain karena melalui SRB dari Tanjabbar yaitu Pak Rahmat saya belajar bagaimana menampilkan presentasi yang efisien yaitu dengan menunjukkan video pembelajaran yang ia buat sedangkan dengan Ibu Era saya belajar bagaimana membuat presentasi yang runut dan dapat dipahami dengan mudah.

foto kegiatan



Vlog Berbagi dan Berkolaborasi dengan SRB Prov. Jambi



Perjalanan Berbagi dan Berkolaborasi dengan SMP Negeri 2 Jujuhan

 Rangkaian Kegiatan yang Bersamaan

            Perjalanan berbagi dan berkolaborasi hari kedua saya menjadwalkan dengan SMPN 2 Jujuhan tempat di mana saya berkerja saat ini. Tempat kedua saya berbagi dan berkolaborasi ini memiliki peranan penting bagi saya hingga sampai ke titik ini. Motivasi untuk menjadi pendidik yang dapat memenuhi kebutuhan belajar murid, menuntun potensi murid dengan pembelajaran yang berpihak pada murid serta memberikan pembelajaran yang sesuai dengan zamannya menjadi alasan saya mulai jatuh cinta pada dunia pendidikan.

            Rasa cinta itulah yang mendorong dan memotivasi saya untuk dapat berbagi dan berkolaborasai dengan rekan-rekan guru yang ada di sekolah saya, membangun ekosistem digital menuju pemeblajaran yang merdeka.

            Beberapa hari sebelumnya saya sudah menemui Ibu wakil Kurikulum yaitu Ibu Nurminawati, S.Pd untuk melakukan kegiatan diseminasi ini dan meminta agar dapat meluangkan waktu selama satu jam pada hari Rabu, 26 Oktober 2022. Namun, qadarullah tim puskesmas dalam rangka Gerakan Nasional Aksi Bergizi juga akan melakukan sosialisasi pada hari yang bersamaan, kemudian Tim Aset Kabupaten Bungo juga berkunjung ke sekolah untuk memeriksa buku-buku yang tidak lagi terpakai karena perubahan kurikulum.

            Setelah semua kegiatan yang bersamaan selesai barulah saya meminta rekan-rekan untuk dapat berkumpul di kantor untuk mendengarkan presentasi saya tentang Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK.

Poster Kegiatan Berbagi dan Berkolaborasi dengan SMPN 2 Jujuhan


Pengenalan Platform Merdeka Mengajar dan Rumah Belajar

Pada kesempatan yang berbahagia ini akhirnya giliran saya untuk mempresentasikan dan mengenalkan Platform merdeka mengajar dan Rumah belajar tiba juga. Saya memulai kegiatan dengan apa itu PMM dan menyebutkan apa saja yang bisa dimanfaatkan dalam PMM untuk pembelajaran di kelas. Para guru dapat menggunakan Platform Merdeka Mengajar untuk mengenal lebih dalam lagi tentang Kurikulum Merdeka, mencari asesmen dan perangkat ajar yang tepat dan sesuai dengan peserta didik yang ada di sekolah, kemudian juga bisa mengikuti pelatihan secara mandiri dan belajar bersama komunitas belajar yang tersebar di seluruh Indonesia.

Setelah mengenalkan tentang Platform Merdeka Mengajar saya melanjutkan presentasi dengan mengenalkan Rumah Belajar yang merupakan sebuah platform yang dapat dimanfaatkan media pembelajaran yang menarik bagi peserta didik. Saya juga menyebutkan fitur-fitur utama yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran berbasis TIK seperti Kelas Maya, Sumber Belajar, Bank Soal dan Laboratorium Maya.

Kegiatan berikutnya adalah sesi Tanya jawab dan diakhiri dengan kuis tentang rumah belajar dan ditutup dengan foto bersama.

Foto kegiatan Berbagi dan Berkolaborasi dengan SMPN 2 Jujuhan


Vlog Berbagi dan berkolaborasi dengan SMPN 2 Jujuhan



Sebuah perubahan dimulai dari diri untuk memberikan perubahan dimulai dari hal yang kecil, karena perubahan besar dimulai dari perubahan kecil yang konsisten dan dilakukan terus-menerus.

Tuesday, October 25, 2022

Perjalanan Berbagi dan Berkolaborasi dengan SMA Negeri 9 Bungo

 Perjalanan dari Hati ke Hati

        Dengan perasaan agak gugup saya mengendarai kendaraan roda dua saya menuju sekolah yang dulu mengajarkan saya akan impian dan cita-cita, sehingga saya bisa berada di posisi ini yaitu SMAN 9 Bungo. Saya yakin perjalanan berbagi dan berkolaborasi dengan SMAN 9 Bungo akan menjadi pengalaman yang tak bisa saya gambarkan, karena saya akan berbagi dan berkolaborasi dengan guru-guru saya sewaktu menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas.

          Sehari sebelumnya saya sudah bertemu dengan Kepala SMAN 9 Bungo yaitu Bapak Lugimin, S.Pd yang baru beberapa bulan ini menjabat di SMAN 9 Bungo. Dalam pikiran, saya merasa akan sangat canggung ketika harus menjelaskan tujuan dan maksud dari kegiatan yang akan saya laksanakan di sekolahnya, namun semua pikiran dan kebimbangan saya berbanding terbalik dengan kenyataannya. Beliau menyambut niat dan rencana saya tersebut dengan hati terbuka. Pak Lugimin juga mendukung penuh atas kegiatan tersebut sehingga kami pun menjadwalkan kegiatan pada hari Selasa, 25 Oktober 2022 pukul 10.00 – 11.30 wib.

            Sesampainya di SMAN 9 Bungo, saya langsung disambut hangat oleh Pak Lugimin, kami saling bertukar kabar. Setelah itu salah satu guru yang bernama Bapak Agus menanyakan apa saja yang saya butuhkan untuk presentasi, lalu saya menyebutkan bahwa yang saya butuhkan adalah infocus dan sound system. Setelah mempersiapkan persiapan yang saya butuhkan Pak Agus langsung meminta saya masuk keruangan guru untuk menunggu para guru masuk ke kantor setelah istirahat.

            Sambil menunggu para guru selesai mengajar, beberapa siswi masuk keruangan guru beberapa diantaranya adalah siswi yang pernah saya ajarkan sewaktu SMP dan mereka pun saya ajak berfoto bersama X Banner yang saya siapkan untuk menambah dokumentasi saya. Tak berapa lama para guru sudah mulai berdatangan, sehingga Pak Lugimin memberitahu saya bahwa akan segera memulai kegiatan karena setelah ini mereka akan melakukan rapat bersama pengawas sekolah. Saya pun mengiyakan dan Pak Lugimin mulai membuka kegiatan dengan mukadimah dan memberikan paparan materi mengenai Pembatik (Pembelajaran Berbasis TIK) kepada para guru.

Foto bersama Kepala SMAN 9 Bungo, Guru dan Siswa


Perjalanan dimulai Dari Pengenalan Platform Merdeka Mengajar dan Rumah Belajar

            Setelah pembukaan saya dipersilahkan untuk memberikan presentasi, maka saya memulai presentasi dengan pengenalan Platform Merdeka Mengajar. Saya menyampaikan bahwa kebanyakan guru-guru merasa takut untuk mencoba atau sudah merasa pesimis duluan ketika mendengar kata TIK, bahwa pembelajaran dengan TIK akan menjadi rumit. Melalui PMM para guru bisa dengan mudah memahami Kurikulum Merdeka, bisa mendapatkan perangkat ajar, bisa mengikuti pelatihan secara mandiri, bisa memilih komunitas untuk saling berbagi dan belajar serta dapat memberikan assessmen kepada peserta didik hanya dalam genggaman.

            Saya memulai Inovasi Pembelajaran melalui Perangkat Ajar di PMM, menemukan bahan ajar yang tepat dan sesuai dengan peserta didik saya, selain itu saya juga mengamati, meniru dan memodifikasi bahan ajar tersebut agar dapat digunakan sesuai dengan peserta didik saya. Setelah mendapatkan bahan ajar, saya mencari media pembelajaran melalui Platform Rumah Belajar yang merupakan platform yang menyediakan berbagai media pembelajaran yang menarik dan asyik untuk digunakan dalam pembelajaran di kelas. Saya juga menjelaskan empat fitur utama Rumah Belajar yang dapat dimanfaatkan yaitu Kelas Maya, Sumber Belajar, Bank Soal dan Laboratorium Maya.

            Ibarat perang, saya membutuhkan alat yang efisien dan sesuai dengan saya dan juga sasaran saya sehingga PMM dan Rumah Belajar menjadi alat perang yang efisien yang dapat saya gunakan untuk memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan zamannya peserta didik.


Perjalanan Inovasi Pembelajaran

            Setelah pengenalan PMM dan Rumah Belajar saya menunjukkan video pembelajaran yang pernah saya buat yang terintegrasi dengan Pebelajaran Berbasis TIK, saya menunjukkan proses peserta didik melakukan kegiatan mencari video pembelajaran dan menonton sambil mengisi LKPD yang diberikan.

            Kegiatan diakhiri dengan sesi Tanya jawab, beberapa guru menanyakan keterkaitan antara PMM dengan Rumah Belajar dan ada juga yang menanyakan tentang asesmen yang terdapat dalam PMM. Saya menyampaikan bahwa PMM dan Rumah Belajar merupakan dua platform yang saling berkaitan, dan saling melengkapi. Ketika guru ingin mencari perangkat ajar bisa mengakses PMM dan ketika membutuhkan media pembelajaran dapat mengakses Rumah belajar baik dengan akun gmail biasa ataupun dengan akun belajar.id. Untuk pertanyaan tentang asesmen di PMM saya juga menjelaskan bahwa assessmen tersebut sangat mudah diakses, guru dapat membuat kelas dan memberikan asesmen secara offline dengan mencetaknya maupun online dengan mengirimkan link soal kepada peserta didik melalui Whatsapp.

            Setelah sesi Tanya jawab berakhir, kami menutup kegiatan dengan foto bersama kepala sekolah, guru beserta staff TU SMAN 9 Bungo.

Foto Kegiatan Webinar SMAN 9 Bungo


Vlog Kegiatan Berbagi dan Berkolaborasi bersama SMAN 9 Bungo


"Sebuah perubahan dimulai dari diri untuk memberikan perubahan dimulai dari hal yang kecil, karena perubahan besar dimulai dari perubahan kecil yang konsisten dan dilakukan terus-menerus."

Flyer Kegiatan 

Poster kegiatan berbagi dan berkolaborasi dengan SMAN 9 Bungo


Thursday, October 20, 2022

Pengambilan Keputusan Dilema Etika

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1


Mairoza HR, S.S., Gr


Analisis Wawancara Pengambilan Keputusan Dilema Etika terhadap Kepala Sekolah.


            Menjadi seorang pemimpin tentu bukanlah hal yang mudah karena memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar, terutama ketika harus mengambil keputusan yang terkait dengan kasus dilemma etika atau bujukan moral. Untuk itu sebagai calon pemimpin masa depan menggali pengalaman kepala sekolah mengenai pengambilan keputusan dilema etika dan bujukan moral merupakan sebuah langkah awal yang dapat saya lakukan untuk mengambil pelajaran dari pengalaman mereka.


Hasil wawancara Kepala sekolah I:

            Cara saya mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilemma etika atau bujukan moral adalah dengan mengikuti intuisi saya, bahwa masalah ini membuat saya dilemma dan membuat saya bingung dalam mengambil keputusan. Saya menjalankan pengambilan keputusan di sekolah dengan mementingkan kepentingan bersama bukan kepada kepentingan individu. Langkan-langkah yang biasa saya lakukan selama ini adalah melibatkan semua pihak seperti komite, wakil kurikulum dan kesiswaan, guru BK, wali kelas dan guru mata pelajaran. Hal-hal yang menurut saya efektif dalam pengambilan keputusan selama ini adalah musyawarah. Yang merupakan tantangan dalam mengambil keputusan adalah ketika ada kepentingan individu di dalamnya sehingga saya harus mengambil keputusan yang mementingkan kepentingan orang banyak. Untuk mengambil keputusan saya melihat ringan atau beratnya kasus tersebut, jika ringan maka bisa saya langsung ambil keputusan dan untuk masalah yang besar saya membutuhkan waktu dan melibatkan orang lain. Faktor-faktor yang selama ini membantu saya dalam pengambilan keputusan adalah warga sekolah seperti komite, wakil kepala sekolah, guru BK, walas dan guru mata pelajaran. Dari semua yang telah saya sampaikan, pembelajaran yang dapat saya petik dari pengalaman saya dalam mengambil keputusan adalah saya semakin terlatih dalam mengambil keputusan, semakin kuat dan bijaksana.




Hasil wawancara Kepala Sekolah II:


                Cara saya mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilemma etika atau bujukan moral melalui wali kelas, guru konseling, wakil kesiswaan dan guru lainnya. Saya menjalankan pengambilan keputusan di sekolah dengan pengambilan keputusan melibatkan semua pihak. Langkan-langkah yang biasa saya lakukan selama ini adalah setelah mendapatkan informasi kasus saya menindak lanjuti dengan semua mengkonfirmasi permasalahan tersebut kepada yang bersangkutan, juga orang tuanya lalu berkumpul kembali dengan semua pihak barulah dilakukan pengambilan keputusan. Hal-hal yang menurut saya efektif dalam pengambilan keputusan selama ini adalah kolaborasi bersama semua pihak. Yang merupakan tantangan dalam mengambil keputusan adalah terkadang orang tua atau anak yang bermasalah tidak terbuka terhadap permasalahannya dan menutupi permasalahan tersebut sehingga proses pengambilan keputusan agak lama, selain itu juga waktu bagi saya dan semua pihak untuk dapat bertemu membahas permasalahan tersebut. Untuk mengambil keputusan tergantung dengan permasalahannya, jika ada kasus yang perlu perhatian khusus maka akan diselesaikan dengan cepat, sedangkan permasalahan umum saya memiliki jadwal sebulan sekali untuk membahasnya bersama warga sekolah, prosedur yang biasa saya lakukan yang pertama saya mengidentifikasi masalah, setelah guru konseling mengunjungi rumah peserta didik maka akan setelah itu dilakukan kajian, dan dilakukan konfirmasi dari pihak orang tua dan wali kelas, setelah itu dalam diskusi saya terlibat untuk pengambilan keputusan. Faktor-faktor yang selama ini membantu saya dalam pengambilan keputusan adalah guru konseling dan wali kelas, karena mereka yang tahu persis kondisi dan latar belakang murid. Dari semua yang telah saya sampaikan, pembelajaran yang dapat saya petik dari pengalaman saya dalam mengambil keputusan adalah keputusan berdasarkan hasil pemikiran bersama diyakini lebih baik daripada hasil pemikiran orang-perorang, itulah yang saya rasakan bahwa melibatkan orang-orang disekitar kita menjadi sumbangsih pendapat dalam mengambil keputusan.




Hasil wawancara Kepala Sekolah III:


            Cara saya mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilemma etika atau bujukan moral saya melihat apa penyebabnya, lalu mencari akar permasalahannya. Saya menjalankan pengambilan keputusan di sekolah dengan melihat keputusan mana yang lebih menguntungkan dan berpihak kepada siswa. Langkah-langkah yang saya ambil selama ini adalah saya melakukan musyawarah dengan guru-guru, saya juga meminta pandangan dari guru yang lebih senior atau atasan saya seperti pengawas atau korwil. Hal-hal yang menurut saya efektif dalam pengambilan keputusan selama ini adalah dengan musyawarah dengan guru-guru, pengawas dan korwil. Yang merupakan tantangan dalam mengambil keputusan adalah tergantung pada besar atau kecilnya kasus yang terjadi. Untuk mengambil keputusan tergantung dengan permasalahannya, jika ada kasusnya ringan atau urgent sehingga bisa diselesaikan pada hari/saat itu juga, ada juga ksus yang membutuhkan waktu untuk memanggil wali murid, pengawas, guru-guru dan mantan-mantan kepala sekolah yang memiliki pengalaman terhadap permasalahan tersebut. Faktor-faktor yang selama ini membantu saya dalam pengambilan keputusan adalah saya sering berkonsultasi dengan orang-orang yang sudah berpengalaman seperti komite sekolah, pengawas atau korwil. Dari semua yang telah saya sampaikan, pembelajaran yang dapat saya petik dari pengalaman saya dalam saya dapat mencari akar permasalahan, mencari solusi yang dapat dilakukan, tidak mengambil keputusan dalam emosi tetapi dalam keadaan tenang, dan yang terakhir seberapa besar manfaat yang diperoleh oleh murid.




            Berdasarkan hasil wawancara terhadapt ketiga kepala sekolah di atas praktik yang dijalankan selama ini dilakukan dalam mengambil keputusan terhadap kasus-kasus dilemma etika adalah musyawarah dengan melibatkan warga sekolah. Menurut saya dari ketiga praktik pengambilan keputusan dilemma etika tersebut setiap keputusan yang diambil sudah berpihak dan melibatkan kepentingan murid di dalamnya, meskipun mereka masih belum terlalu familiar terhadap 4 paradigma dilemma etika, 3 prinsip berpikir dan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan dilemma etika. Selain itu keputusan yang mereka ambil akan lebih baik lagi jika mereka juga memahami 4 prinsip dilemma etika , 3 prinsip berpikir dan mengambil keputusan dengan menerapkan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan.

            Untuk mengambil keputusan pertama-tama saya harus bisa membedakan apakah kasus yang saya hadapi ini termasuk dilemma etika karena kedua pilihan benar atau kah bujukan moral karena pada situasi ini saya harus membuat keputusan antara benar dan salah. Setelah itu saya akan mengidentifikasi apakah kasus ini termasuk 4 paradigma dilemma etika yang mana, apakah dilemma individu lawan kelompok, dilemma rasa keadilan lawan kasihan, dilemma kebenaran lawan kesetiaan ataukah dilemma jangka pendek lawan jangka panjang. Setelah mengetahui paradigma dilemma etika yang sesuai maka saya dapat mengetahui bagaimana cara saya mengambil keputusan apakah dengan berpikir berbasis hasil akhir (ends-based thinking), pikerkir berbasis peraturan (rule-based thinking) atau berpikir berbasis rasa peduli (care-based thinking). Setelah mengetahui bagaimana saya akan mengambil keputusan maka saya perlu menguji keputusan saya tersebut apakah sudah berdasarkan kepada nilai-nilai kebajikan universal atau belum? Cara nya adalah dengan menerapkan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan; diantaranya hal yang dilakukan pertama kali adalah mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan lalu mengidentifikasi siapa saja yang telibat dalam kasus tersebut, selanjutnya mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini kemudian melakuakan pengujian benar atau salah dengan memberikan pertanyaan tentang uji illegal, uji regulasi/standar professional, uji intuisi, uji publikasi dan uji panutan/idola. Selanjutnya pada tahapan yang kelima adalah dengan melakukan pengujian paradigm benar lawan benar, setelah itu melakukan prinsip resolusi, lalu melakukan investifasi opsi trilema barulah melaksanaan ke tujuh tahapan tersebut barulah pada tahapan ke delapan membuat keputusan, namun tidak hanya berhenti di situ saja masih ada tahapan terakhir yaitu tahap 9 untuk melihat lagi keputusan yang telah dibuat dan merefleksikannya.

            Dari ketiga hasil wawancara di atas saya menemukan fakta menarik bahwa para pemimpin tersebut sering menemukan kasus dilemma etika dan bujukan moral namun diantara ada yang tidak tahu istilah tersebut, ada yang baru mendengar dan sudah pernah mendengar dan mengetahui sedikit informasi mengenai istilah dan konsep dilemma etika dan bujukan moral. Selain itu saya juga melihat bahwa keputusan yang ketiga kepala sekolah tersebut ambil sudah menggunakan pendekatan berpihak pada murid dan nilai-nilai kebajikan namun belum diterapkan secara sistematis sesuai dengan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan.

            Dari ketiga hasil wawancara di atas saya melihat ada kesaman langkah yang diambil sebelum mengambil keputusan yaitu dengan musyawarah dan melibatkan semua pihak, dan hal yang membedakan adalah pada hasil wawancara ketiga saya melihat langkah-langkah yang diterapkan sebelum pengambilan keputusan tertata dengan sistematis sehingga semua pihak mendapatkan porsi yang sama dalam memberikan pendapat.

            Dari ketiga hasil wawancara diatas saya melihat mereka cukup realistic dalam merencanakan pengambilan keputusan dan cara mereka mengukur efektifitas dalam pengambilan keputusan adalah dengan menekan resiko atau mencari solusi yang lebih sedikit kerugiannya dan lebih banyak keuntungannya atau manfaatnya terhadap murid.
   
            Saya sendiri ketika menerapkan pengambilan keputusan dilemma etika pada lingkungan, murid dan kolega guru yang lain dengan menerapkah 9 langkah pengujian pengambilan keputusan dan berpikir sesuai dengan 3 prinsip dengan menganalisis paradigma yang terjadi kepada saya, saya akan menerapkannya di dalam kelas dan di dalam komunitas dalam waktu sebulan kedepan.

            Saya membuat narasi tulisan saya dengan narasi orang pertama yaitu dengan menggunakan kata “saya”, karena saya ingin pembaca dapat merasakan pengalaman saya seolah-olah adalah pengalamannya sendiri, kemudian saya membayangkan pembaca saya dapat mengkaitkan pengalaman saya dengan pengalamannya setelah memabca tulisan saya.

            Selain saya menulis dengan narasi orang pertama agar pembaca dapat merasakan pengalaman yang saya alami saya juga sudah berusaha menulis lebih dari minimal tulisan yang ditentukan agar intisari materi dan pendapat saya dapat dituangkan dengan jelas dan sesuai dengan yang ditentukan.

Penutupan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 5

                Ada rasa haru, rasa syukur dan lega ketika Ibuk Oz menghadiri kegiatan Penutupan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 5 Selasa...